Kamis, 12 Desember 2013

Berkah dibalik Ujian

Di bulan maret yang lalu, sungguh saya tak pernah membayangkan akan mengalami suatu peristiwa yang luar biasa namun memberikan banyak pelajaran untuk pribadi. Di saat sedang sibuk-sibuknya menyusun proposal penelitian saya dihadiahkan Allah hikmah di balik sebuah ujian. Ya memang diri ini yang sebenarnya patut disalahkan karena tak pandai menjaga kesehatan sehingga saya terkena penyakit yang membuat saya hampir tak berdaya. Beberapa pekan sebelumnya seperti biasa saya menjalani rutinitas, mulai dari kuliah, mengajar les, membina adek adek SMA, dan jika ada waktu luang saya gunakan mencari data penelitian, sesekali ke perpustakaan daerah dan balai arkeologi, ke tempat objek penelitian saya yang letaknya bisa dikatakan sangat jauh.Setelah beberapa minggu kemudian tepatnya di pertengahan maret saya jatuh sakit, ya saya pikir hanya demam biasa karena faktor kurang istirahat, ironinya saya memaksakan diri untuk kuliah dan ketika pulang dari kampus keluarga yang melihat kondisi saya yang sakit menyarankan saya untuk ke dokter. Dari analisis dokter saya hanya divonis terkena demam biasa dan tekanan darah saya rendah, akibat kelelahan dan kurang istirahat. Keluarga saya pun menyarankan saya untuk istirahat lebih dulu dan libur kuliah.Saya pun mengikuti keluarga,karena tak ingin kondisi kesehatan semakin lemah dan nantinya akan mengganggu aktivitas saya terutama dalam menyusun proposal penelitian. Tiga hari berlalu ketika mulai merasa baikan saya pun mulai melakukan rutinitas kembali. Namun seminggu kemudian kondisi fisik saya mulai drop, saya pun menganggap mungkin gara-gara saya kurang istirahat, namun ada gejala yang berbeda dari biasanya.Mata yang semakin semakin merah dan kening saya dihinggapi seperti bentol kecil seperti kaligato,lagi-lagi saya menganggap ini biasa. Tetapi ketika beberapa hari kemudian saya mulai merasa tidak tahan terutama bagian kepala saya semakin hari semakin terasa nyeri seperti sakit kepala namun terasa sakit luar biasa.Karena khawatir terjadi apa-apa saya pun memberanikan diri bercerita pada saudara perempuan saya yang kebetulan menginap di rumah dan beliau berpikiran sama seperti saya bahwa ini penyakit biasa, beliau juga menduga kalau saya alergi sehingga timbul bentol. Lalu saudara menceritakan ini kepada ortu, alhasil saya kembali dibawa ke dokter.Saya ingat betul kejadian malam minggu, ketika itu hujan deras, dua malaikat saya (papa dan mama) berjuang membawa saya ke klinik terdekat.Saat itu perasaan saya tak karuan dan sempat takut dengan diagnosa dokter.Setelah diperiksa dokter ternyata benar, ini gelaja penyakit yang belum pernah saya alami yakni Herpes zoster (sejenis cacar ular) dan saya diminta istirahat selama dua minggu dan diberikan beberapa pantangan dalam menu makan. Saya pun tertunduk lemas, karena di benak saya akan banyak pekerjaan saya yang tertunda terutama proposal penelitian saya.Ketika pulang dari klinik dan sampai di rumah setelah makan malam dan minum obat, saya pun menyediri di kamar.Kali ini saya menetes air mata dan tak henti-hentinya memohon ampun kepadaNya karena tak pandai menjaga kesehatan dan saya pun menyesal karena kelalaian saya yang tidak menjaga kesehatan dengan baik , saya harus menunda seminar proposal saya yang telah dinanti ortu.Selang beberapa hari kemudian penyakit ini semakin memuncak bahkan bisa dikatakan bertambah parah,bentol di kening hanya kecil semakin membesar, kepala pun semakin terasa sakit, mata semakin merah.Bahkan keesokan hari akibat infeksi dari bentol di kening menyebabkan mata saya sempat tertutup satu. Hal ini tentu membuat keluarga semakin sedih dan cemas, dan berusaha mencari berbagai cara untuk mengobati penyakit saya.Melihat perjuangan mereka rasanya tak tega dan setiap malam diri tak henti menangis karena terlalu menyusahkan keluarga terutama orang tua yang setiap 3 hari sekali membawa saya check up ke dokter dan mnembus obat dengan biaya yang tidak sedikit.Bahkan mama pun pernah meneteskan air mata di depan saya karena tak tega melihat kondisi saya. Saat itu saya benar-benar merasa tidak berdaya dan pasrah akan kekuasaan Allah,bahkan pernah terlintas saya ikhlas jika Allah ingin mengambil saya asalkan saya tidak menyusahkan keluarga saya dengan penyakit ini.Namun sosok keluarga saya lah yang menjadi penyemangat saya, mereka merawat saya dengan tulus penuh kasih sayang. Saya mengingat kembali ketika dulu saya sehat saya sedikit sekali meluangkan waktu untuk mereka,bahkan saya bisa dikatakan egois yang hanya asyik dengan dunia sendiri.Hal inilah yang membuat saya malu ketika saya sakit dan pada saat itu saya berjanji jika saya diberikan kesembuhan saya akan memperbaiki semua dengan banyak meluangkan waktu untuk keluarga tercinta. Dua minggu kemudian penyakit ini semakin berangsur sembuh,namun kondisi saya belum stabil dan masih belum diizinkan berkativitas di luar rumah, bahkan saya pun tidak melihat dengan jelas jika ada sinar matahari, seperti ada radiasi mata.Ortu pun membawa saya ke dokter spesialis mata, disana dokter mengatakan bahwa mata saya masih terinfeksi virus cacar dan saya pun disarankan untuk beristirahat terlebih dahulu sampai benar-benar pulih.Namun karena di kampus jadwal seminar sudah ditentukan dan saat itu ada pelaksanaan seminar terkahir sudah dekat, maka saya terpaksa untuk menyelesai proposal saya, dengan kondisi yang belum pulih benar, saya memberanikan diri untuk berkativitas di luar mencari data ke tempat yang objek penelitian, saya pun juga mengikuti kuliah seperti biasa meski masih sulit dalam melihat.Meski demikian saya tetap menjaga stamina dengan mengkonsumsi obat serta vitamin dari dokter di kampus.Ketika menjelang seminar proposal saat itupun kondisi mata saya belum pulih dan masih ada bekas cacar di kening. Ya, harus diakui pada waktu itu penampilan saya tidak maksimal dan beberap dosen pun ada yang heran dengan kondisi saya, namun akhirnya mereka mengerti setelah mengetahi bahwa saya habis terkena penyakit cacar.Radiasi mata ini sempat saya alami selama beberapa pekan, dan setelah sekian lama Alhamdulillah akhirnya penyakit sembuh total. Pasca dari masa mengalami sakit syaa pun mulai melakukan perubahan, diantaranya tidur tepat waktu, pola makan teratur, pulang kuliah tidak kesorean, meluangkan banyak waktu untuk keluarga dsb.Pada suatu hari saya ke perpustakaan daerah,tidak sengaja melihat sebuah buku yang berjudul "Mereguk Kasih Sayang Allah Melalui Ujian Sakit", buku ini kembali menyadarkan saya bahwa apa yang sedang saya alami kemarin bukanlah suatu musibah melainkan berkah dari Allah sebagai tanda cinta untuk membersihkan segala dosa dan sebagai cara untuk lebih mendekatkan diri padaNya.

Terimakasih Allah telah menghadiahkan peristiwa yang luarbiasa hikmahnya..
Terimakasih juga untuk keluarga tercinta yang setia menemani saya ketika saya sakit, saya mencintaiMU dan mereka^__^

Selasa, 03 Desember 2013

Surat Kecil Untuk Tuhan

Besok tanggal 4 Desember 2013, hari yang dulu sempat hamba menyimpan mimpi yang begitu indah..Namun sepertinya belum bisa hamba wujudkan untuk mereka, yang telah lama menanti keberhasilan hamba dalam mengenyam pendidikan disana, hamba tak tahu apa yang sedang Engkau rencanakan, tapi hamba percaya Engkau selalu memberikan yang terbaik..hanya Engkau dan mereka yang dapat membangkitkan semangat hamba yang sempat merapuh, hamba hanya berharap Engkau mengizinkan hambamu ini untuk dapat membahagiakan mereka, walau hamba tak bisa menjadi dan memberikan yang terbaik untuk mereka..

Selama Harapan Itu Masih Ada..
Maka perjuangan ini takkan mengenal kata letih..
 


Senin, 02 Desember 2013

TRY OUT AKBAR TAHUN KE-2 BIMBEL BINTANG:)



 berjuang bersama dalam satu atap, kolaborasi antar kelas (4.5 dan 6 EsdE^__^ )
















nah sekarang giliran kami pasukan kelas 6 yang beraksi..














 
 







Naluri Sang Guru

Hari ini lagi-lagi saya terlibat emosi terhadap kenakalan siswa, ya meski kadar marahku masih dikategorikan wajar, namun tetap saja ada perasaan menyesal setelah bersikap seperti itu. Jujur saya bersikap demikian bukan untuk melampiaskan emosi namun karena saya tidak ingin siswa tersebut terbiasa bersikap nakal yang saya nilai sudah tidak dapat ditolerin dan bisa dikatakan ini tanda peduli dan sayang sebagai seorang guru. Malam ini seperti biasa jika saya habis melampiaskan emosi kepada siswa, ada perasaan gelisah dan penyesalan yang menghampiri. Bukan kali ini saja, ini sering terjadi, bahkan berulang kali ketika saya bertindak tegas kepada siswa. Apakah ini memang naluri seorang guru? entahlah. Saking menyesalnya terkadang saya pernah menangis dan berharap tidak mengulangi lagi, meski saya tahu menahan kesabaran tidaklah mudah. Namun mungkin inilah pelajaran penting bagi saya untuk menjadi figur pendidik yang lebih sabar dan mencintai siswa saya dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka.

Jumat, 29 November 2013

Sempat Dituduh Mencuri Fosil, Guru Sejarah Ini Raih Anugerah Peduli Pendidikan

11/29/2013 (All day)
Jakarta--Memberikan pelajaran sejarah kepada peserta didik bukanlah perkara mudah. Pelajaran sejarah dianggap membosankan, kuno, dan tidak perlu dipelajari. Namun, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Trijono, seorang guru sejarah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tulungagung, Jawa Timur.

"Anak-anak dalam kelas saya setelkan film untuk mencintai dulu pelajaran sejarah," kata Trijono di Kemdikbud, Jakarta, Jumat (29/11/2013).

Trijono diundang secara khusus oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk menerima Anugerah Peduli Pendidikan (APP) bersama 28 penerima penghargaan lainnya. Penghargaan akan diserahkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, Jumat (29/11/2013) malam di Kemdikbud, Jakarta.

Setelah anak mulai tertarik dengan sejarah , kata Trijono, mereka diajak mengunjungi situs-situs peninggalan sejarah dan kepurbakalaan di wilayah Tulungagung. "Anak-anak saya ajak ke lapangan dan meneliti. Di Tulungagung banyak sekali peninggalan sejarah mulai zaman prasejarah sampai masuknya Islam," kata alumnus Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Udayana ini.

Trijono dinilai memberikan kontribusi nyata dan memiliki kesadaran, komitmen, dan kepedulian terhadap dunia pendidikan. Penghargaan APP diberikan setiap tahun oleh Kemdikbud sejak 2010.

Menurut Trijono, cara mengajar yang baik adalah dengan memberikan teori di kelas, praktik di lapangan, melakukan penelitian, dan menghasilkan karya. "Banyak guru cuma (mengajar) di kelas. Ini tantangan bagi guru kita semua. Anak makin kritis ketika di lapangan," katanya.

Trijono mengungkapkan, pernah saat istirahat usai pelajaran, dia dihampiri dan ditanya oleh siswanya. "Pak ini fosil bukan?" katanya menirukan ucapan siswanya. Siswa itu menunjukkan kerang-kerangan yang diperoleh di kebun rumah neneknya.

Setelah meminta bantuan antropog dari Universitas Gadjah Mada dan Universitas Airlangga, temuan tersebut belakangan diketahui merupakan fosil Kelas gastropoda Fillum mollusca. "Saya sempat dituduh mencuri oleh pemerintah," katanya.

Melalui perjuangannya, kejadian ini akhirnya menyadarkan pemerintah setempat untuk membuat peraturan daerah tentang perlindungan terhadap benda-benda sejarah seperti fosil temuannya.

Dengan mengajarkan sejarah ke lapangan, kata dia, hal ini juga menimbulkan empati terhadap siswanya. "Bahwa peninggalan sejarah perlu dilindungi dan dilestarikan," katanya.

Trijono secara aktif terlibat di Komunitas Kajian Sosial dan Budaya (KS2B). Dia juga berhasil menemukan lokasi kerja Eugene Dubois, seorang dokter Belanda yang menemukan tengkorak manusia purba homo wajakensis pada tahun 1889.

Pemerintah setempat menyambut baik atas temuan ini dan berencana membuat monumen di sana serta menjadikannya lokasi wisata ilmiah. (ASW).

Anugerah Peduli Pendidikan Dorong Partisipasi Masyarakat Majukan Pendidikan


Jakarta -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) kembali memberikan penghargaan Anugerah Peduli Pendidikan (APP) 20213. Penghargaan ini diberikan untuk mendorong partisipasi masyarakat memajukan pendidikan dan kebudayaan. Penghargaan akan diberikan oleh Mendikbud Mohammad Nuh pada Jumat (29/11/2013) malam, di Kemdikbud, Jakarta.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemdikbud, Ibnu Hamad, mengatakan, sebanyak 29 penghargaan diberikan untuk mengapresiasi pihak-pihak yang telah memberikan kontribusi nyata dalam bidang pendidikan melalui berbagai cara sepanjang tahun 2013. Para penerima penghargaan ini dinilai memiliki kesadaran, komitmen, dan kepedulian terhadap dunia pendidikan.
"Penghargaan ini sebagai bentuk ungkapan terima kasih dari Kemdikbud kepada mereka yang ikut berpartisipasi memajukan dunia pendidikan dan kebudayaan," katanya saat memberikan keterangan pers di Kemdikbud, Jakarta, Jumat (29/11/2013).
Tema APP adalah “Meningkatkan Kualitas dan Akses Berkeadilan”. 
Tema tersebut sangat relevan dengan kebijakan Kemdikbud yang berupaya meningkatkan kualitas peserta didik di seluruh Indonesia agar terlayani di bidang pendidikan melalui berbagai program.
Ibnu menyampaikan, penghargaan ini telah diberikan sejak tahun 2010. Dia mengatakan, pada tahun lalu, tema APP adalah menjangkau yang tidak terjangkau. "Untuk tahun ini penghargaan diberikan kepada mereka yang ikut serta meningkatkan  kualitas dan akses berkeadilan," katanya.
Para penerima penghargaan APP 2013 dibagi ke dalam lima kategori. Pertama, Kategori Perusahaan/BUMN (tujuh penghargaan); kedua, Kategori Kabupaten/Kota (empat penghargaan); ketiga, Kategori Yayasan Nirlaba/Kelompok Masyarakat (empat penghargaan); keempat, Kategori Individual/Inovator Pendidikan (sepuluh penghargaan);  dan kelima, Kategori Program Acara Televisi (empat penghargaan).
Tujuh penghargaan dari Kategori Perusahaan/BUMN diberikan kepada PT. Telekomunikasi Selular, PT. Sampoerna Strategic, PT. Indosat Tbk, PT. CIMB Niaga Tbk, PT. Kinocare Era Kosmetindo, PT. Pakuwon Jati Tbk, dan PT. Sido Muncul.
Sebanyak empat penghargaan dari Kategori Kabupaten/Kota diberikan kepada Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat; Kota Administrasi Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta; Kota Jambi, Provinsi Jambi; dan Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat.
Selanjutnya, sebanyak empat penghargaan dari Kategori Yayasan Nirlaba/Kelompok Masyarakat diberikan kepada Yayasan Indonesia Mengajar, Yayasan Cahaya Guru, Yayasan Kartika Eka Paksi, dan Yayasan Cinta Anak Bangsa.
Sepuluh penghargaan dari Kategori Individual/Inovator Pendidikan diberikan kepada Roni Tabroni, Provinsi Jawa Barat; Umar Hosnol, Provinsi Jawa Timur; Cucu Sumiyati, Provinsi Jawa Barat; John Rahail, Provinsi Papua; Tri Rini Widiyastuti, Provinsi Jambi; Andy F. Noya, Provinsi DKI Jakarta; Syamsul Bahri, Provinsi Riau; Trijono, Provinsi Jawa Timur; Gemah Nuripah, Provinsi Jawa Barat; dan A.A. Ayu Ketut Agung, Provinsi Bali.
Adapun empat penghargaan dari Kategori Program Acara Televisi  diberikan untuk Trans 7 dengan Program Indonesiaku, TVOne untuk Program Aku Bangga, Trans 7 untuk Program Buku Harian Si Unyil, dan Trans 7 untuk Program Dunia Binatang. (ASW).

KUTIPAN NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI

 

Trilogi novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi
 


Sebelum membahas mengenai kutipan-kutipan yang memotivasi dari novel Rantau 1 Muara ini, aku ingin menulis sebuah syair dari Imam Syafii (767-820 M) yang ada di halaman depan novel Rantau 1 Muara ini.

"Biarkanlah hari terus berlari
Tetaplah jadi manusia mulia, apa pun yang terjadi
Janganlah galau dengan tiap kejadian sehari-hari
Karena tak ada yang abadi, semua kan datang dan pergi
Jadilah pemberani melawan rasa takutmu sendiri
Karena lapang dan tulus adalah dirimu sejati 
Janganlah pandang hina musuhmu
Karena jika ia menghinamu, itu ujian tersendiri bagimu
Takkan abadi segala suka serta lara
Takkan kekal segala sengsara serta sejahtera
Merantaulah. Gapailah setinggi-tingginya impianmu
Bepergianlah. Maka ada lima keutamaan untukmu
Melipur duka dan memulai penghidupan baru
Memperkaya budi, pergaulan yang terpuji,
Serta meluaskan ilmu."
Berikut kutipan-kutipan yang tersebar seantero novel Rantau 1 Muara ini, yang tentunya memotivasi dan juga mampu memberikan manfaat buat kita yang membacanya. 
  1. "Man saara ala darbi washala." (Siapa yang berjalan di jalannya akan sampai ke tujuan).
  2. "Tentulah aku beruntung. Seandainya dia tahu dan merasakan bagaimana aku mengorbankan kenikmatan-kenikmatan sesaat untuk bisa sampai "beruntung". Berapa ratus malam sepi yang aku habiskan sampai dini hari untuk mengasah kemampuanku, belajar, membaca, menulis, dan berlatih tanpa henti. Melebihkan usaha di atas rata-rata orang lain agar aku bisa meningkatkan harkat diriku."
  3. "Jika kau bukan anak raja juga bukan anak ulama besar, maka menulislah." (Imam Al-Ghazali).
  4. "Jangan gampang terbuai keamanan dan kemapanan. Hidup itu kadang perlu beradu, bergejolak, bergesekan. Dari gesekan dan kesulitanlah, sebuah pribadi akan terbentuk matang. Banyak profesi di luar sana, usahakanlah untuk memilih yang paling mendewasakan dan yang paling bermanfaat buat sesama. Lalu kalau kalian nanti sudah bekerja, jangan puas jadi pegawai selamanya, tapi punyailah pegawai."
  5. "Memang impian bisa jadi nyata tapi yang nyata bisa jadi hampa."
  6. "....Dulunya ulat yang lemah dan jelek kini jadi rama-rama bersayap indah. Sesuatu itu bisa indah pada waktunya."
  7. "Jangan takut pada manusia. Dunia itu rata, di atas langit, di bawah tanah. Yang membatasi kita atas dan bawah itu cuma langit dan tanah. Semua kita sama. Kenapa takut?"
  8. "...innamaal yusri yusra. Bersama setiap kesulitan itu ada kemudahan."
  9. "Kita tidak perlu mengharapkan tepuk tangan dan pertemanan yang bersekongkol, lebih baik kita sendiri di jalan yang terang."
  10. "Kalau kau ragu untuk terus jadi wartawan, ya jangan terus disini. Percuma. Udah tenaga habis, gak kaya-kaya pula. Tapi bagiku, jurnalistik adalah jalanku, passion-ku, mengalir di urat darahku. Bahkan sudah mulai mencandu. Bagiku gaji itu nomor dua. Yang utama apakah hatiku sejalan dengan pekerjaan. Kepuasan batin."
  11. "Finding your passion at work."
  12. "A couple who travel together, grow together."
  13. "Find what you want to do and do it. Temukan apa yang ingin kamu lakukan dan lakukan itu."
  14. "Love what you are doing. Cintai apa yang kamu lakukan."
  15. "Sidney Sheldon berbagi resep kesuksesan bekerja adalah ketika kita jatuh cinta dengan apa yang kita kerjakan. Sampai kita asyik masyuk mengerjakannya. Sampai lupa diri dan waktu. Sampai tidak pernah melihat jam dinding. "When you love what you are doing, you do not look at the clock. It is just wonderful."
  16. "Resep dia yang lain adalah "give yourself more than expected." Memberikan sesuatu lebih dari yang diharapkan. Kalau perlu bangun jam 4 subuh untuk mulai bekerja. "No way you can not go to the top." Aku mengangguk-angguk. Resep ini sejiwa dengan man jadda wajada dan i'malu fauqa ma amilu seperti yang aku pelajari dulu di PM dulu."
  17. "Carilah pekerjaan yang kamu cintai dan kamu tidak akan pernah lagi bekerja satu hari pun sepanjang hayat."
  18. "Hidup ini seni menjadi. Menjadi hamba Tuhan, sekaligus menjadi penguasa alam. Kita awal mulanya makhluk rohani, yang kemudian diberi jasad fisik oleh Tuhan dengan tugas menghamba kepada Dia dan menjadi Khalifah untuk kebaikan alam semesta. Kalau kedua peran ini bisa kita jalankan, aku yakin manusia dalam puncak bahagia. Berbakti dan bermanfaat. Hamba tapi Khalifah."
  19. "I have to go the extra mile."
  20. "Kalau di pesantren kami diajarkan nasihat Nabi yang bilang: khairunnas anfa'uhum linnas. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bernamfaat buat orang lain. Nah bermanfaat kan bisa pakai apa saja yang kita punya. Bahkan tersenyum saja sudah manfaat untuk menyenangkan hati orang yang melihatnya. Manusia yang bermanfaat adalah manusia yang terbaik. The most succesful person. "
  21. "An nasu a'dau ma jahilu. Manusia itu musuh terhadap apa yang dia tidak tahu."
  22. "Lif. Jangan bermain-main dengan hati perempuan. Hatinya dalam dan sensitif, bisa menghanyutkan dan menenggelamkan. Tapi juga tangguh, bisa menguatkan, menumbuhkan, dan menjelmakan mimpi-mimpi kita. Hati perempuan bisa memaafkan, tapi tidak bisa melupakan apa yang pernah singgah di pedalaman hatinya. Kalau tidak serius, jangan main-main."
  23. "Aku percaya dengan man yazra' yahsud. Siapa yang menanam, akan menuai."
  24. "I am always a student at heart. My main interest is research and the history of knowledge. Katanya ketika aku tanya bagaimana dia bisa tahu begitu banyak hal. Seorang profesor yang selalu merasa dirinya seorang murid."
  25. "Mungkin pekerjaan yang aku cintai itu sebetulnya menuntut ilmu. Mungkin tujuan yang ingin aku tuju itu adalah ilmu, dan jalan yang aku lalui adalah belajar. Belajar dari buaian sampai liang lahat. Itu doktrin yang aku dapatkan di Pondok Madani dulu."
  26. "Jangan menunda-nunda sesuatu yang penting, karena kalau hilang, bisa hilang selamanya. Yang ada hanya penyesalan yang akan hadir selamanya."
  27. "War is not the answer."
  28. "...dunia perkawinan adalah dunia berbagi dan saling mengerti. Bukan dunia meminta dan berharap."
  29. "Saatnya untuk i'timad ala nafsi. Harus bertopang pada diri sendiri dan Yang Mahakuasa."
  30. "Allah tahu yang terbaik. Yang kita kira baik, belum tentu baik buat kita."
  31. "Kehilangan memang memilukan. Tapi kehilangan hanya ada ketika kita sudah merasa memiliki. Bagaimana kalau kita tidak pernah merasa memiliki? Dan sebaliknya kita jangan terlalu merasa memiliki. Sebaliknya, kita malah yang harus merasa dimiliki. Oleh Sang Maha Pemilik."
  32. "Pada hakikatnya, tidak ada satu pun yang kita miliki. Segalanya di dunia ini hanya pinjaman. Bahkan kita meminjam waktu dan nyawa kepada Yang Kuasa. Hidup, raga, roh, suami, istri, orangtua, anak, keluarga, uang, materi, jabatan, kekuasaan. Semua adalah titipan sementara. Pemilik sebenarnya cuma Dia."
  33. "Bahkan rasa cinta itu sendiri adalah titipan-Nya. Tentu tidak ada salahnya mencintai dan mengambil tanggung jawab. Tapi kita harus siap dan sadar sepenuhnya, bahwa Sang Pemilik setiap saat bisa meminta kembali milik-Nya. Karena itu kenapa harus merasa sangat memiliki?"
  34. "Dalam hidup itu ada tiga manusia terdekat. Orangtua, pasangan, dan anak. Semuanya diberikan sebagai takdir. Kita tidak bisa memilih untuk dilahirkan oleh ibu mana. Kita juga tidak akan pernah bisa memilih mendapatkan anak yang seperti apa. Tapi, kita masih mungkin memilih pasangan kita. Walau jodoh di tangan Tuhan, tapi kita diberi kesempatan untuk berupaya keras mendapat pasangan terbaik." 
  35. "Di balik setiap kesuksesan laki-laki, pasti ada sosok perempuan yang hebat. Pilihlah perempuan terbaik. Karena dia yang mengingatkan dan menguatkan kita kaum lelaki. Dan kalau nanti dianugerahi anak, perempuan pulalah yang menjadi madrasatul ula, sekolah pertama setiap anak manusia."
Itulah kutipan-kutipan yang memotivasi dan juga bermanfaat yang bisa diambil hikmahnya buat para pembaca sekalian. Sekian postingan kali ini, semoga bermanfaat, Ammmiiiinnn.... See you.... (^_^)